BONTANG – ‘Air susu dibalas air tuba’ bisa jadi pepatah yang tepat ditujukan kepada pelaku pencurian barang berharga di rumah Dirut PT Graha Mandala Sakti (GMS), H Kahar Kalam, Jalan Ahmad Yani, Gang Rawa Indah, RT 9 No 105, Kelurahan Api-Api, Kamis (23/3/2023) lalu.
Bagaimana tidak, pelaku diketahui merupakan pegawai baru di rumah Kahar Kalam. Datang meminta pekerjaan, setelah dikasih pekerjaan malah mengambil barang berharga milik sang majikan.
Dikisahkan Kahar, pelaku yang diketahui bernama Meditrania alias Tera itu baru bekerja di rumahnya sekira 2 minggu terakhir, tepatnya masa-masa sebelum memasuki Bulan Suci Ramadan. Bekerja sebagai petugas kebersihan atau cleaning service.
“Tanggal 8 Maret kemarin dia mulai kerja di rumah,” kata Kahar Kalam saat dihubungi Mediakaltim.com.
Tera bukan warga Bontang. Mengaku asalnya dari Kepulauan Riau. Bekerja nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain hingga berlabuh di Bontang.
Ketika di Bontang bekerja di percetakan sebelum datang ke rumah Kahar Kalam. Tera datang meminta pekerjaan kepada Pemilik PT GMS itu. Mengaku butuh pekerjaan untuk makan, karena anak dan istrinya belum makan.
“Saya iba dengan kondisinya, maka saya berilah dia pekerjaan. Saya tau bagaimana rasanya pernah jadi orang susah,” imbuh Kahar.
Tera digaji Rp 6 juta per bulan. Makan, rokok, kopi ditanggung. Bahkan diberi fasilitas sepeda motor. Sebelum kejadian, Kahar sempat ingin mendaftarkannya ke BPJS Kesehatan.
Awal Kejadian
Kejadian berawal di hari pertama Ramadan. Kahar selalu meliburkan pegawainya di hari pertama dan kedua Ramadan. Namun begitu Tera tetap meminta masuk untuk bekerja.
Karena Kahar merasa tak pernah berpikiran buruk kepada orang lain, maka dibolehkan Tera bekerja meski pegawai lainnya libur. Ditambah lagi pikiran Kahar, ruang bekerja Tera hanya di bagian luar rumah tidak sampai di dalam.
Restu bekerja di hari libur itu, justru dimanfaatkan Tera untuk melancarkan aksinya di rumah sang majikan. Bermodus menggantikan pekerjaan yang dilakukan istri Kahar saat itu.
“Hari Kamis pagi itu istri saya lagi ngepel di dalam rumah. Tera menawarkan bantuan untuk menggantikan pekerjaan itu. Saya posisi sedang tidur karena jam 6 pagi baru bisa tidur. Saat lengah itu dia beraksi,” bebernya.
2 hari pasca kejadian itu dirinya belum menaruh curiga. Karena diakuinya sekali lagi bahwa dirinya tidak pernah menaruh curiga pada orang lain. Bahkan tidak langsung memeriksa CCTV di rumah pasca kejadian.
Justru pegawai lainnya menaruh curiga, lantaran selama ini tidak pernah terjadi pencurian di rumah bos mereka. Walaupun mayoritas pegawai Kahar memiliki masa lalu yang kelam. Kenapa setelah kejadian itu Tera juga menghilang.
“Nah baru saya cek CCTV ternyata benar pelakunya si Tera. Tertangkap jelas di rekaman video,” katanya.
Dikatakan Kahar, baginya kerugian materiil senilai ratusan juta itu tak begitu masalah baginya. Namun sakit hatinya kepada kelakuan Tera yang baginya tidak bisa dimaafkan.
“Orang tak tahu balas budi,” tegas Kahar.
Terus Mencari Tera
Saat ini Kahar terus berupaya melakukan pencarian Tera yang menghilang setelah kejadian. Kahar melaporkan kepada pihak kepolisian. Menghubungi rekan-rekannya di ormas-ormas daerah lain untuk ikut mencari. Hingga membuat sayembara berhadiah Rp 20 juta bagi penemu Tera.
“Saya baru dapat info dari polisi tadi malam. Istri dan anak Tera saat ini posisi di Balikpapan,” ujarnya.
Diketahui, pasca kejadian Kahar mendatangi rumah Tera, namun Tera sudah pergi dari rumah.
Istrinya tidak mengetahui perbuatan Tera tersebut. Hanya mengatakan, kalau suaminya itu pernah bilang saat ini sudah tobat dari perbuatan kelam di masa lalunya, karena sudah menemukan orang baik. Namun ternyata itu hanya omong kosong.
“Istrinya bilang mau pindah dari Bontang karena sudah tidak ada lagi yang menafkahi di Bontang. bisa saja setelah itu justru mereka janjian di tempat lain,” duganya. (al)