BONTANG – Pecinta wayang kulit dan para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bontang harus kecewa. Ini menyusul dibatalkannya pementasan ‘Wayang Kulit dengan Lakon Semar Boyong’ yang seharusnya digelar Sabtu (30/7) malam di halaman parkir GOR PKT.
Pengumuman penundaan dari penyelenggara, juga baru disampaikan Sabtu (30/7) menjelang pementasan, melalui laman media sosial (medsos) dan spanduk di tempat acara.
‘Mohon maaf pagelaran wayang kulit lakon semar boyong ditunda. Karena ada sesuatu dan lain hal, kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini’. Demikian bunyi pengumuman penundaaan acara Wayang Kulit di GOR PKT yang tersebar melalui whatsapp (WA) grup.
Kabar dibatalkannya pagelaran wayang, lantaran tidak dikeluarkannya izin keramaian dari Polres Bontang menindaklanjuti instruksi Polda Kaltim untuk pembatasan kegiatan masyarakat, menyusul meningkatnya kasus Covid 19 di Kota Bontang. Terlebih saat ini Kota Taman masuk dalam zona merah.
Namun, dari pantuan media ini, dalam beberapa hari ini, masih banyak kegiatan digelar di berbagai sudut kota dengan mengundang massa cukup besar. Tim Gugus Covid Kota Bontang saat ini juga belum mengeluarkan kebijakan atau surat edaran tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
Kontan saja penundaan ini mengundang kekecewaan dari warga Bontang dan UMKM yang sudah menyiapkan jualannya sejak beberapa hari lalu untuk mengais rezeki di lokasi pementasan wayang.
Apalagi, kabarnya dalang bersama tim wayang sudah berada di Kota Taman sejak dua hari lalu untuk mempersiapkan pementasannya, Sabtu (30/87) malam ini. Panggung pementasan juga sudah didirikan di GOR PKT sejak dua hari lalu. Stan-stan UMKM juga sudah berdiri di lokasi acara.
“Kita warga Jawa berduka. Kesenian wayang batal digelar hari ini. Yang kasihan lai, UMKM, sudah belanja, sudah masak, terus piye ngene (terus bagaimana) ini,” tutur Sugito, salah satu warga Jawa, dalam postingannya di salah satu grup WA.
Anggota DPRD Bontang Sumaryono menimpali, penundaan terkesan sangat mendadak. Padahal para UMKM yang berjualan ini, modalnya ada yang cari pinjaman. “Setelah jualan, biasanya baru dibayar. Tapi kalau tidak jadi ada pementasan UMKM lagi yang rugi. Harusnya UMKM dibina dengan kegiatan-kegiatan. Ini malah dihambat,” sebutnya.
Hal senada disampaikan Tokoh Muda Jawa Teguh Suharjono. Ia mengatakan, penundaan memang sangat mengagetkan. “Banyak warga Jawa yang sudah terlanjur senang dengan digelarnya wayang oleh PKT. Kecewa itu pasti Pak, bisa dibayangkan kabar dibatalkannya kami dengar pada injury time. Ya terpaksa harus menerima keputusan meskipun sangat kecewa. Kami berharap Bontang segera zona hijau agar acara apapun bisa kembali digelar,” bebernya.
Terpisah, Kasat Intel Polres Bontang AKP Sumardi menjelaskan, izin keramaian memang tidak dikeluarkan Polres Bontang karena adanya instruksi dari Polda Kaltim untuk membatasi kegiatan masyarakat yang mengundang massa dalam jumlah besar.
“Ini karena Bontang sudah masuk zona merah, sehingga tidak dikeluarkan izin keramaian untuk menggelar acara skala besar. Ini sifatnya sementara, sambil melihat situasi ke depan,” bebernya.
Ia pun memahami apa yang dialami UMKM yang sudah mempersiapkan dagangannya. “Kami juga senang ekonomi kembali menggeliat dan ini juga bukan kemauan kami. Tugas kami, bagaimana kasus covid tidak naik lagi,” pungkasnya. (darman/mk)