spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tunjukkan Perkembangan, Buaya Riska Sudah Mau Makan dan Bergerak

BALIKPAPAN – Buaya Riska yang terkenal kedekatannya dengan Pak Ambo kini mulai menunjukkan perkembangannya, pasca dievakuasi ke Penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan.

Kabar terbaru dari Manajer Operasional Penangkaran Buaya Teritip Balikpapan, Arif Anggoro mengatakan, Buaya Riska masih berada di kandang sebelumnya. Namun kini Riska sudah lebih banyak bergerak dan mau makan.

Awal-awalnya sempat mengalami stres hingga tak mau makan, juga tak banyak bergerak. Bahkan saat itu, Pak Ambo pun sempat menyuapi Riska dengan sepotong ayam, namun Riska tetap tidak mau memakannya.

“Buaya Riska sekarang masih adaptasi. Masih di kandang sebelumnya, tapi sudah banyak bergerak lah. Kalau makan, ada. Paling makan cuma sekali, belum normal,” ujarnya, Jumat (13/10/2023).

Lebih lanjut Arif menjelaskan, untuk kandang Riska kini ditutup seng. Hal ini untuk mencegah terjadinya stres akibat banyaknya pengunjung. Pasalnya sejak adanya Riska, banyak pengunjung yang penasaran.

“Kita tinggikan batas kandangnya. Biar nggak diliat dulu sementara oleh pengunjung. Takutnya bisa kembali stres dia,” jelasnya.

Baca Juga:  Kemenag Rencanakan Bangun Gedung Pusat Layanan Haji dan Umroh

Arif mengaku belum mengetahui apakah ada pengurangan bobot Riska. Pasalnya, Penangkaran Buaya Teritip Balikpapan tidak memiliki alat timbang khusus untuk buaya.

“Kami belum tahu, ada pengurangan bobot atau enggak ya. Karena kami nggak punya alat timbangnya. Tapi secara sekilas kasat mata, sama saja,” tambah Arif.

Hanya saja, Arif berpendapat, pencernaan buaya bisa bertahan selama 6 hari. Oleh karena itu, Buaya Riska masih bisa bertahan tanpa makan selama seminggu ke depan.

“Kan buaya pencernaannya sanggup bertahan 6 hari. Jadi kalau sudah terakhir makan, masih bisa lah bertahan seminggu ke depan,” ujarnya.

Arif berharap Buaya Riska bisa segera beradaptasi dengan lingkungan barunya.

“Semoga Buaya Riska bisa segera beradaptasi dengan lingkungan barunya. Kami akan terus merawatnya dengan baik,” tutup Arif.

Penulis: Aprianto

Editor: Yusva Alam

Most Popular