spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Warga Miskin Bontang di Tahun 2021 ke 2022 Turun 20 Orang

BONTANG – Angka penduduk miskin di Kota Bontang tahun 2022 mengalami penurunan 0.08 persen dibandingkan tahun 2021. Hal itu disampaikan Pemkot Bontang di rapat koordinasi dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kota Bontang, Jumat (27/1/2023) kemarin di Auditorium 3 Dimensi.

Kondisi penduduk miskin di Kota Bontang saat ini mengalami penurunan sebesar 0,08 persen, dari 4,54 persen atau 8,41ribu penduduk miskin di tahun 2021 menjadi 8,39 ribu di tahun 2022.

Artinya, pada tahun 2021 Bontang memiliki warga miskin sebanyak 8.410 orang. Sedangkan di tahun 2022 Bontang memiliki 8.390 warga miskin. Hanya berkurang 20 orang saja.

“Meski angka kemiskinan turun 0,08 persen hal itu sangat patut disyukuri. Karena untuk mengentas masalah kemiskinan bukanlah hal yang mudah,” tegas Wali Kota Bontang, Basri Rase mensyukuri pencapaian tersebut.

Dikatakannya, pengaruh turunnya angka kemiskinan disebabkan meningkatnya geliat ekonomi masyarakat pasca pandemi covid-19. Sehingga angka pengangguran di Bontang pun turut mengalami penurunan.

“Ini adalah salah satu hasil dari program yang kita galakkan pada tahun 2022. Seperti peningkatan SDM melalui dana RT dan juga peningkatan UMKM. Semoga kita semua dimampukan untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Bontang,” harapnya.

Baca Juga:   Kuota Beasiswa Bakal Ditambah Jadi Seribu Mahasiswa

Ke depannya Pemkot Bontang akan terus berupaya dan menargetkan turun sebesar di 3 persen di tahun 2023.

“Kita menargetkan angka kemiskinan turun sebanyak 3 persen. Pos anggaran pun telah disiapkan di masing-masing instansi seperti bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan sebagainya untuk mengentas masalah kemiskinan,” ucapnya.

Berbagai upaya akan dilakukan untuk percepatan pengurangan kemiskinan, seperti; peningkatan kualitas dan kemiskinan, pengembangan kelompok usaha masyarakat melalui program stimulan rt, pemberian bantuan makanan siap santap bagi lansia miskin dan terlantar, pelayanan dokter kunjung bagi pasien jompo dan miskin, pemberian stimulan dana kesehatan bagi masyarakat peserta penerima upah/bukan pekerja yang didaftarkan oleh pemerintah daerah, menguatkan kerjasama pelatihan, pemagangan dan sertifikasi kompetensi tenaga kerja serta mengembangkan entrepreneurship dan ekonomi kreatif. (hms)

Most Popular