spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Waspada Potensi Rawan Bencana, BPBD Bontang Patroli di Kawasan Baltim

BONTANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang kembali melakukan kegiatan patroli rutin, di wilayah Baltim, Bontang Lestari, Kota Bontang.

Kepala BPBD Kota Bontang, Usman, diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan BPBD Kota Bontang, Eko Mashudi mengatakan, saat ini lebih banyak memberikan sosialisasi dan himbauan kepada seluruh masyarakat, terkhusus warga Bontang untuk bisa tetap lebih waspada dengan potensi rawan bencana di setiap wilayahnya.

Dirinya menjelaskan, setiap wilayah yang berada di Kota Bontang, potensi rawan bencananya berbeda-beda. Sehingga masyarakat harus lebih mengerti lingkungan sekitar, dan juga tidak melakukan aktivitas yang menyebabkan adanya kejadian bencana.

“Seperti contohnya di wilayah Baltim, Bontang Lestari, di sini rawan dengan abrasi air laut, takutnya ada rumah warga yang ambruk akibat abrasi. Warga juga masih ada yang melakukan aktivitas pembakaran tanpa mengetahui aturan yang ada,” ucapnya saat di wawancara, Jumat (17/5/2024).

Sehingga petugas langsung menemui masyarakat sekitar agar tidak melakukan pembakaran tanpa pengawasan yang ada, karena dapat mengakibatkan kembali kebakaran hutan.

Baca Juga:   Udin Mulyono Ikut Antar PKB Bontang Daftarkan Bacaleg ke KPU, Basri Targetkan 5 Kursi

“Awalnya memang masyarakat tidak mengetahui, setelah kami beri sosialisasi mereka jadi lebih paham, itulah pentingnya patroli rutin,” paparnya.

Disisi lain seperti wilayah Guntung, yang sering kali terjadi banjir kiriman. Bahkan dengan hujan yang tidak terlalu deras pun, di wilayah Guntung setiap bagiannya pasti sudah ada banjir yang menggenang. Sehingga BPBD Bontang harus tetap sigap dan memantau rutin bagaimana curah hujan saat terjadi di Bontang.

“Ini sudah menjadi peringatan bagi kita. Jadi setiap wilayah potensi bencana berbeda-beda. Belum lagi di Loktuan yang pemukimannya di sekitar bukit, waspada akan terjadinya longsor,” jelasnya.

Untuk pemantauan rutin, petugas BPBD melakukan setiap hari. Akan tetapi jika untuk patroli petugas melakukannya tiga kali dalam seminggu.

“Sangat berbeda ya antara pemantauan dengan patroli. Kalau pemantauan tidak memerlukan banyak petugas. Tetapi jika patroli, harus banyak petugas yang turun langsung ke lapangan,” bebernya.

Hingga saat ini, Eko membenarkan jika sarana dan prasarana yang dimiliki BPBD Kota Bontang belum mencukupi untuk menangani bencana yang ada. Sehingga dirinya ingin sebelum semakin banyak potensi bencana di wilayah Bontang, fasilitas BPBD Bontang segera lengkap dan mencukupi.

Baca Juga:   Musrenbang Loktuan, Usulan Fisik dan Prasarana Masih Jadi Prioritas

Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam

Most Popular