BONTANG – Nama partainya terseret dalam konflik pemecatan anggota DPRD Bontang Ma’ruf Effendy, Ketua DPD Partai Gelora Bontang Muhammad Azwar mengambil sikap.
Aswar menyatakan merasa penting menyampaikan sikap, lantaran Ma’ruf Effendy tidak terdaftar sebagai anggota atau pengurus Partai Gelora. Karena itulah, ia minta PKS tidak melibatkan Partai Gelora dalam pusaran konflik tersebut.
”Perlu kami tegaskan, bahwa lebih dari dua ribu anggota Partai Gelora Bontang yang terdaftar, tidak ada nama Ma’ruf Effendy. Sehingga tidak benar bila ada tudingan Saudara Ma’ruf Effendy telah bergabung pada partai Gelora Bontang, ” tegas Aswar kepada Media Kaltim, Kamis (28/4).
Berikut pernyataan resmi Ketua DPD Gelora Bontang Muhammad Aswar yang diterima redaksi Mediakaltim.com.
Assalamualaikum wr wb.
Menyikapi pemberitaan di beberapa media terkait kisruh antara DPD Partai PKS dengan salah satu kadernya di DPRD Kota Bontang yaitu Pak Ma’ruf Effendy yang menyeret-nyeret Partai Gelora pada pusaran konflik, maka bersama ini DPD Partai Gelora menganggap penting menyampaikan sikap dan menjelaskan beberapa hal:
Lebih dari 2.000 anggota Partai Gelora Bontang yabg terdaftar, tidak satu pun yang bernama Ma’ruf Effendy, sehingga tidak benar tudingan salah satu petinggi PKS Bontang yang menyatakan Saudara Ma’ruf Effendy telah bergabung pada Partai Gelora Bontang.
Tidak pernah menerima dan mengeluarkan Kartu Tanda Anggota KTA bernama Ma’ruf Effendy dan bahkan semenjak saya menjabat sebagai ketua DPD partai Gelora Bontang tidak pernah melihat beliau di kantor/sekretariat DPD Gelora Bontang.
Meminta kepada DPD PKS Bontang untuk tidak melibatkan Partai Gelora Bontang pada pusaran Konflik tersebut di atas.
Partai Gelora adalah partai terbuka sehingga siapa pun bisa bergabung sebagai anggota partai, termasuk dari kader-kader partai lainnya, meski demikian tetap melalui mekanisme aturan kepartaian Gelora.
Muhammad Aswar, SH, Ketua Umum. (mk)
