spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dinkes Adakan Bimtek Keamanan Pangan, Masyarakat Diajarkan Memilih Makanan Bermutu dan Bermanfaat

BONTANG–  Dalam upaya memperkuat dan memberikan pemahaman mengenai praktik keamanan pangan dan pengawasan makanan yang beredar. Dinkes melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) keamanan pangan pada Selasa – Rabu (29-30/11/2022) di Hotel Bintang Sintuk, Bontang.

Bimtek diikuti 30 peserta yang terdiri dari kader posyandu, PKK kelurahan, karang taruna, dan kelompok majelis taklim.  Narasumber yang dihadirkan Pranandari Kenyowulan dan Marheni Juwitaningsih dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Samarinda.

Sub koordinator Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), Dinkes Bontang, Wina Methania mengatakan, bimtek bertujuan menyebarkan informasi mengenai makanan aman, bermutu dan bermanfaat. Sekaligus peningkatan pengawasan makanan dan peningkatan kemampuan kader dalam praktik keamanan.

“Kader akan ditingkatkan pemahaman dan kemampuan terhadap praktik keamanan pangan, serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keamanan pangan,” jelas Methania, Selasa (29/11/2022).

Methania mengatakan, tantangan ke depannya sangat tinggi, di mana masyarakat dituntut mampu membentengi diri dalam mengawasi makanan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan dan dapat menjaga keamanan pangan secara mandiri.

Baca Juga:   DPMPTSP Buka Loket Khusus LKPM

“Salah satu upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat adalah melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi bersama lintas sektor/tokoh masyarakat yang ada di Bontang,” katanya.

Sementara narasumber bimtek, Marheni Juwitaningsih menjelaskan, bagaimana pengawasan keamanan pangan yang harus dilakukan masyarakat saat memilih makanan dan pemilihan obat yang sesuai dengan keamanan obat.

“Materinya ada lima kunci keamanan pangan, mengenali nomor izin edar, cara menggunakan aplikasi BPOM mobile untuk pemeriksaan izin edar dan mengenai keamanan obat,” kata Marheni.

Lewat materi yang diberikan, masyarakat diharapkan paham dan mengenali saat membeli pangan, obat, kosmetik maupun obat tradisional.

“Pasti kalau Badan POM kan selalu mengenalkan ceklik ya. Bagaimana cara mengecek obat dan makanan di bawah pengawasan Badan POM dan memutus produk-produk yang tidak berizin atau ilegal,” sebutnya.

Marheni juga mengharapkan masyarakat dapat menerapkan di kehidupan dalam memilih pangan dan obat, serta dapat membagi informasi kepada keluarga dan masyarakat lainnya.

“Karena kita mau masyarakat dapat berkualitas hidupnya dengan mengonsumsi makanan berkualitas,” urainya. (adv/yah)

Baca Juga:   Lihat Panen Rumput Laut, Kadispopar Yakin Tihi-Tihi Punya Potensi Objek Wisata

Most Popular