spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kapal Pengangkut Batu Bara Sudah Dipanggil Polairud Kutim

BONTANG – Pihak kapal pengangkut batu bara sudah dipanggil oleh Polairud Polres Kutim, pasca kejadian tabrakan dengan kapal nelayan dan dilaporkan ke Polairud Polres Bontang. Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang.

Dijelaskan BW sapaan akrabnya, pasca 3 nelayan selamat setelah bertabrakan dengan kapal pengangkut batu bara, dirinya membantu ketiganya untuk melaporkan kejadian itu di Polairud Polres Bontang. Kemudian pihak Polairud Polres Bontang berkoordinasi dengan Polairud Polres Kutim.

“Dari titik koordinat yang diberikan oleh para nelayan ini, Polairud Kutim mengetahui identitas kapal tersebut,”

Usai diketahui identitasnya, pihak kapal dipanggil oleh Polairud Kutim untuk di BAP.

“Info yang saya dapatkan nahkodanya juga masih shock karena bertabrakan dengan perahu nelayan, sehingga belum bisa menyelesaikan masalah ini dengan para nelayan,” ungkapnya.

Dikatakannya, hanya sebatas itu info yang sementara ini diketahuinya. Terkait identitas kapal itupun dirinya belum mendapat kejelasan pastinya.

Namun yang pasti dirinya berharap pihak kapal batu bara mau menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan.

Baca Juga:  Adakan Jalan Sehat, KPU Bontang Harapkan Pemilu Berjalan Kondusif

“Walaupun ini murni kecelakaan, setidaknya pihak kapal bisalah membantu para nelayan. Karena kan kasihan nelayan ini. Mereka bekerja cari ikan lalu tabrakan dengan kapal besar, hancu perahunya. Untung saja selamat,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, tiga nelayan asal Bontang berhasil selamat setelah perahu mereka mengalami kecelakaan akibat ditabrak kapal pengangkut batu bara di perairan Kutai Timur (Kutim).

Insiden ini terjadi pada Kamis, 12 Oktober 2023 dini hari, ketika ketiganya sedang melaut mencari ikan.

Para nelayan yang terjebak dalam situasi berbahaya ini akhirnya berhasil bertahan hidup, berkat bantuan jeriken yang mereka gunakan sebagai pelampung sementara.

Saat sinyal ponsel mereka mendapatkan respons, mereka segera memberikan koordinat lokasi kepada rekannya, yang kemudian segera merespons dan menyelamatkan mereka. Salah satu korban kecelakaan adalah Ambo Dalle, warga dari RT 19 Berbas Pantai.

Bakhtiar juga mengungkapkan bahwa ketiga nelayan tersebut baru berhasil dijemput pada jam 14.00 Wita, dan mereka tiba di daratan saat Magrib pada tanggal 13 Oktober 2023.

Baca Juga:  Lewat “Kotaku”, Kawasan Kumuh Ditargetkan Turun 20 Persen

Penulis/Editor: Yusva Alam

Most Popular