spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PKT Mulai Pakai Motor Listrik untuk Operasional

Dalam komitmen mendukung pencapaian target Net Zero Emission Indonesia 2060, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) memulai langkah menggunakan motor listrik untuk aktivitas dan kegiatan operasional di lingkungan perusahaan. Launching motor listrik dengan tema Smart, Clean and Green ini dilakukan oleh Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi bersama Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto, Kamis (21/7) lalu.

Sejalan dengan kerangka Net Zero Emission 2060, Rahmad mengatakan PKT telah menetapkan target net zero carbon emission di tahun 2050, dengan pengurangan sebesar 30% pada dekade pertama di tahun 2030.

Penggunaan motor listrik ini sendiri merupakan salah satu langkah awal yang direalisasikan PKT untuk mengurangi emisi bahan bakar dari kendaraan operasional perusahaan, selain upaya seperti pembangunan pabrik soda ash dan pengaktifan urea 1 hingga carbon circuits station.

“Realisasi net zero carbon emission akan terus dikembangkan PKT, guna menekan penggunaan energi fosil di lingkup bisnis perusahaan. Secara bertahap, seluruh kendaraan operasional yang masih menggunakan energi fosil akan diganti,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (24/7/2022).

Baca Juga:  Wali Kota Berencana Bangun Tugu Adipura di Simpang Tanjung Laut, Begini Tanggapan Nursalam!

Ia menyebut hal ini sekaligus menjadi wujud komitmen PKT terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) yang terus dikedepankan dalam menciptakan pertumbuhan usaha serta membangun keseimbangan kinerja pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Sehingga, manfaat tidak hanya berdampak bagi pertumbuhan perusahaan, tapi juga aspek keberlanjutan hingga kemandirian masyarakat yang sesuai dengan kaidah ESG.

Terlebih dengan masuknya PKT ke dalam Top 3 global rating ESG untuk kategori agriculture chemical berdasarkan penilaian Sustainalytics. Hal ini menjadi tantangan bagi PKT untuk terus melakukan pengembangan bisnis dengan pengelolaan ESG yang semakin baik.

“Untuk itu, kita wajib memastikan PKT terus memberikan manfaat tak hanya bagi karyawan tapi juga masyarakat sekitar dan bumi,” tambah Rahmad.

Sementara itu, Nugroho mengapresiasi langkah PKT menekan penggunaan energi fosil dalam aktivitas perusahaan guna mendukung tercapainya target Net Zero Emission Indonesia tahun 2060 dan bebas emisi karbon di tahun 2030. Menurutnya, hal ini merupakan tonggak awal dimulainya kontribusi perusahaan di lingkungan Pupuk Indonesia Grup dalam mencapai target net zero carbon emission, yang sejalan dengan upaya dekarbonisasi yang dicanangkan Pupuk Indonesia.

Baca Juga:  Karyawan Gelapkan Onderdil Bengkel, Pemilik Rugi Rp 4,2 juta

“PKT sudah mengawali dengan pemasangan solar panel di lingkungan kantor, yang dikontribusikan untuk mendukung dekarbonisasi. Kita harus kembangkan dengan lebih baik lagi kedepannya,” ungkapnya.

Ia menyatakan Pupuk Indonesia akan terus mendukung kesinambungan upaya PKT dalam menekan emisi karbon. Nugroho juga berharap langkah PKT ini dapat segera ditiru dan diikuti oleh seluruh perusahaan yang ada di lingkungan Pupuk Indonesia Grup.

Apalagi, terang Nugroho, emisi karbon hasil aktivitas bisnis perusahaan seperti operasional pabrik urea dan amoniak saat ini menjadi tantangan yang harus dihadapi. Sehingga ke depannya, realisasi program dalam mencapai net zero carbon emission 2030 bisa terus dikembangkan oleh seluruh anak usaha Pupuk Indonesia Grup, terutama dalam upaya mengganti energi fosil dengan energi terbarukan.

“Gagasan PKT ini menjadi awal bagi kita dalam mendukung dekarbonisasi di lingkungan PI Grup. Meski bukan hal mudah, tapi kita optimis mampu mencapai target tersebut di tahun 2030,” pungkasnya.

Turut hadir dalam launching tersebut Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruky. (rls/rb)

Baca Juga:  Progres Proyek Jembatan Samping PLTD Telihan 72 Persen, November Akhir Dipastikan Rampung

Most Popular