spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terasi Koin Om Baen Jadi Kandidat UMKM Mandiri

BONTANG – Produk Terasi Koin Om Baen kian dikenal konsumen. UMKM milik Dewi Setia Lestari, warga Bontang Kuala RT 4 itu dirintis sejak tahun 2017. Dalam menjalankan usahanya, Dewi dibantu suami dan seorang karyawan.

Awalnya, Dewi hanya membantu usaha keluarga mengemas beberapa olahan. Termasuk amplang dan terasi. Lalu ia memulai usaha sendiri.  Saat pandemi Covid-19, banyak UMKM yang merasakan dampak ekonomi, seperti turunnya omset penjualan. Hal ini juga dirasakan Dewi.

“Dulu sebelum covid, saya sebulan bisa dapat 4-5 juta perbulan, tapi pas covid saya sebulan pernah dapat 300.000,” ujarnya.

Kini, usaha Dewi perlahan-lahan Kembali meningkat. Sejak Juli 2022, Dewi gencar mengaktifkan penjualan dengan menitipkan jualan di Convenience Store, serta aktif mengikuti kegiatan dan pameran di luar kota.

Sampai saat ini, penjualan Terasi Koin Om Baen sudah meluas ke beberapa kota di Indonesia. Seperti Balikpapan, Samarinda, Sangatta, Jogjakarta, Sleman, dan Bantul.

Bulan ini, usaha Terasi Koin Om Baen menjadi salah satu kandidat yang akan dipilih menjadi UMKM Mandiri. Penilaian dan pemeriksaan akan dilakukan oleh YDBA pusat, atau Yayasan Darma Bakti Astra. Hal ini dikarenakan pada 2018, Dewi terdaftar menjadi salah satu UMKM yang mendapat fasilitas berupa pelatihan dari CSR PAMA yang berkoordinasi dengan Lembaga Pembangunan Bisnis (LPB) PAMA.

Baca Juga:   Elnino Jadi Kendala Program Wolbachia

Kegiatan ini kembali menambahkan prestasi yang dimiliki Dewi Setia Lestari. “Saya dapat CSR dari PAMA, disitu kita dibantu pelatihan, dibantu juga pemasaran. Produk kami dipamerin di Bandara Balikpapan sama Banjarmasin,” ujarnya.

Dewi juga beberapa kali mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Seperti pelatihan Conten Creator dari Kominfo dan Desiminasi Perizinan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Pemerintah Bontang berjanji akan memfasilitasi pelatihan metodologi kepada beberapa pengusaha UMKM.

Pelatihan ini ditujukan untuk mendapatkan sertifikasi metodologi, agar para pelaku UMKM dapat membantu mengembangkan nilai dan perekonomian wilayah masing-masing. “Kita pengusaha butuh sertifikat metodologi, kalau udah punya itu kita bisa jadi narasumber bisa bantu ngarahkan,” ujarnya.  (sc)

Most Popular