spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dampak Wabah PMK, Harga Sapi Naik

BONTANG – Menjelang Hari Raya Idul Adha, biasanya harga-harga sapi untuk hewan kurban ikut naik. Hal tersebut diyakini karena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi. Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Bontang, Jois Ratna Andiolo mengakui wabah PMK menyebabkan pasokan berkurang  sehingga, dapat menambah menaikkan harga jual sapi.

Diketahui, PMK merupakan penyakit mulut dan kuku atau disebut sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) yang disebabkan oleh virus. Oleh karena itu, jika dilihat dari stok hewan yang tersedia, IdulAdha tahun ini diprediksi akan mengalami kelangkaan hewan kurban.

Stok Sapi tercatat 161 ekor, ini  Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Bontang per tanggal 20 Mei. “Hingga kini belum ada penambahan dikarenakan beberapa wilayah penyuplai terserang wabah PMK sehingga harus dilockdown,”ucapnya.

Sementara, Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan DKP3 Bontang, drh Riyono menambahkan setiap tahun sebulan sebelum IdulAdha stok hewan mencapai 1.000 ekor.  Karena itu tak jarang para pedagang dan peternak mulai menjajakan hewan di pinggir-pinggir jalan. “Namun hingga saat ini belum ada satupun,” kata Riyono.

Baca Juga:   Terjadi 52 Kebakaran Sejak Awal Tahun, Ini Kasus Terbanyak!

Kenapa demikian? Jawabnya dikarenakan lambatnya pendistribusian sapi yang masuk di Kota Bontang lantaran harus melalui beberapa tahapan proses pengawasan kesehatan ketat selama 14 hari dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan hewan yang cukup ketat.

Ini juga berpeluang harga sapi bakal naik, sebab karantina hewan juga membutuhkan biaya. Meski kondisi stok hewan jauh dari target, DKP3 Bontang memastikan kebutuhan hewan kurban saat IdulAdha tetap terpenuhi dengan memberdayakan hewan lokal.

“Kita usahakan IdulAdha kebutuhan akan hewan kurban terpenuhi, meski tak sebanyak sebelumnya. Kita usahakan berdayakan ternak lokal,” tegasnya.

HARGA SAPI MELONJAK

Tahun ini harga sapi untuk kurban berada di kisaran Rp25 juta sampai Rp30 juta per ekor. “Tahun lalu masih Rp 18 juta-an paling murah. Sekarang nggak bisa lagi harga segitu,” ujar Abduh, salah satu penjual sapi di Kota Bontang.

Mahalnya harga sapi kurban ini karena naiknya biaya karantina lantaran merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hewan ternak yang akan masuk ke Kaltim harus di karantina selama dua pekan di pelabuhan keberangkatan. Kenaikan biaya saat di karantina mencapai 60-80 persen. Itu belum termasuk biaya transportasi dan makan pemilik sapi.

Baca Juga:   Sekda Bontang Ingatkan Pentingnya Anti Korupsi Bagi Pegawai dan Pelajar

Tahun ini, dirinya mendatangkan sapi lebih sedikit dari tahun sebelumnya, hanya 30 ekor. Padahal tahun lalu, ia berani mendatangkan hingga 60 ekor sapi untuk dijual sebagai hewan kurban.  (mk)

Most Popular