spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dispopar Gandeng Asosiasi Mitra Pariwisata Persiapkan Kedatangan Menparekraf

BONTANG – Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Bontang berkoordinasi dengan asosiasi mitra pariwisata Bontang. Bertujuan mempersiapkan kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno ke Bontang.

Kedatangan Menparekraf ke Kota Taman adalah untuk mengunjungi Kampung Malahing, yang masuk dalam 75 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2023.

Kepala Dispopar, Ahmad Aznem mengatakan, rapat koordinasi sebagai langkah awal bersama asosiasi mitra pariwisata. Berdiskusi membahas berbagai persiapan yang dibutuhkan.

“Asosiasi mitra pariwisata memiliki peran dalam wisata seperti transportasi, kuliner, akomodasi hingga destinasinya. Memanfaatkan juga momentum kunjungan menteri, untuk menggelar beberapa kegiatan yang sifatnya peningkatan pariwisata,” jelas Ahmad Aznem, Minggu (2/4/2023).

Aznem mengungkapkan, sampai saat ini jadwal kunjungan belum ada. Namun akan diinfokan sebelum kunjungan visitasi dari tim kreatif menteri dan tim visitasi dewan juri.

“Semua yang masuk 75 desa wisata akan dikunjungi menteri. Dari bulan ini sampai Juni dan awal Juli. Akan ada pengumuman hasil dari dewan juri di pertengahan Juli,” kata Aznem.

Baca Juga:   Arus Mudik Belum Terjadi di Terminal Bus Bontang dan Samarinda Lestari

Aznem berharap setelah koordinasi ini, akan melibatkan semua stakeholder dalam menggandeng peningkatan wisata dan kunjungan Menparekraf.

Sementara Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Kota Bontang, Eko Satrya menambahkan, akan siap bersama pemerintah menggali potensi lokal untuk menyambut Menparekraf dengan kearifan lokal Bontang.

“Apa yang menjadi ide-ide dari asosiasi mitra pariwisata dan kepala dinas, bisa dielaborasi dan kolaborasi. Menjadi rangkaian untuk Bontang memperkenalkan kearifan lokal. Bukan hanya seni dan budaya atau kuliner, tapi masuk dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat dalam komunitas, yang termasuk dalam kearifan lokal,” kata Eko Satrya. (yah)

Most Popular